Minggu, 30 November 2014

5 Tempat Belajar Bahasa Inggris Gratis di Makassar

Kabar gembira untuk warga kota Makassar dan sekitarnya, terutama untuk teman-teman yang mau belajar bahasa Inggris secara gratis. 

Banyak yang mau pintar bahasa Inggris tapi malas belajar. Ada juga yang rajin belajar tapi kesempatan dan dana terbatas untuk mengambil kursus. Nah, untuk teman-teman yang mau belajar bahasa Inggris tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, berikut beberapa tempat belajar bahasa Inggris yang recommended buat kalian:

1. BPEC (Benteng Panynyua English Club)                                                                                                                                              


Club bahasa inggris ini boleh dikatakan adalah club bahasa Inggris tertua di Makassar. Berdiri sejak tahun 1986. Kegiatan BPEC dilakukan setiap hari Ahad jam 10 pagi di Benteng Rotterdam. Siapapun boleh ikut dan bergabung dengan BPEC tanpa perlu registrasi terlebih dahulu. Jangan malu dan khawatir dengan bahasa Inggris kamu yang masih belepotan, disini adalah tempat belajar, bukan tempat mencari nilai atau skor seperti di sekolah :)

2. EXIT (Excellent Islamic Generation) 

Dibentuk pada tanggal 28 Oktober 2011 oleh beberapa alumni Universitas Islam Negri Makassar (UIN). Kegiatan atau meeting exit diadakan setiap hari Sabtu jam 4 sore di UIN jalan sultan Alauddin Makassar

3. HEC (Hasanuddin English Community)  


Merupakan salah satu club bahasa inggris yang cukup terkenal di Makassar. Jangan malu untuk datang guys, meski berlokasi di lingkungan Universitas Hasanuddin, meeting ini terbuka bagi semua, baik yang masih sekolah maupun yang kuliah di universitas lainnya. Untuk yang berminat, silahkan datang di gedung ipteks UNHAS setiap hari rabu dan jumat jam 4 sore.

4.MAKES                
                           
                                                                                                        
Meski meeting yang satu ini diadakan di pelataran Masjid Al Markas Makassar, kegiatan ini terbuka bagi semua teman-teman yang mau belajar bahasa Inggris. Datang saja setiap hari selasa, kamis dan sabtu jam 4 sore. 

5.MEC (Muhammadiyah English Community)                        
Kegiatan MEC tergolong bervariasi dan menarik. untuk teman teman yang mau memperdalam ilmu bahasa inggris, silahkan gabung di club meeting ini. Materi kajian translation pada hari rabu, kajian grammar hari jum'at dan Speaking pada hari sabtu. Waktu dan tempatnya yaitu jam 4 sore di pelataran masjid Unismuh Makassar.

Club meeting bahasa inggris diatas adalah club meeting yang saya tahu di Makassar. Kalau teman-teman tahu tempat club meeting 'gretongan' lainnya, silahkan di share. Belajar tak harus selalu mahal, bukan?  masih banyak orang yang mau berbagi ilmu secara cuma-cuma. Pertanyaannya, kapan kita berada di posisi berbagi itu? semoga anda sudah.

selamat belajar |(^O^)/

Teriakan tidak adil

Sabtu, 22 November 2014

Hari ini adalah pertemuan ke-4 Menulis Bareng Sobat (NBS) di SD  Paccinang Makassar dengan tema "membaca cerita". Sebagai relawan yang bertugas membawakan materi hari ini, saya sudah mempersiapkan semuanya dengan matang.

Saya mendatangi sekolah dengan penuh semangat. Materi dan perlengkapan sudah disiapkan. Saya percaya, pertemuan ini akan berjalan dengan lancar meskipun banyak relawan yang tidak hadir. Dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi itu, saya melangkahkan kaki memasuki kelas.

Awalnya, saya dibantu dua teman relawan lainnya membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian memberikan mereka cerita dongeng yang berbeda yang nantinya akan mereka bacakan secara berantai di depan kelas. Setiap kelompok juga memiliki kertas bergambar ‘senyum’ yang akan dijadikan pedoman penilaian untuk kelompok yang maju ke depan kelas membacakan cerita. Sengaja saya menggunakan metode ini dengan harapan agar mereka bisa lebih fokus dalam menyimak cerita yang akan dibacakan temannya nanti.

Pelajaran dimulai dengan tenang, karena Ibu Yusmira, wali kelas 4 A yang kami ajar masih ada di dalam ruangan. Semuanya berjalan dengan lancar. Tidak lama kemudian, suasana kelas menjadi gaduh, ada sekelompok anak laki-laki yang sangat berisik dan duduk di bagian belakang. Bahkan sampai ada diantara mereka yang naik ke atas meja. Saya sadar, berteriak-teriak menegur mereka hanya akan menghabiskan suara, saya memberikan opsi pilihan kepada mereka. Ribut atau ‘senyum’ mereka akan dikurangi. Untuk beberapa menit, kelas menjadi agak terkontrol. Anak laki-laki yang tadi sangat ribut terlihat mulai mengurangi volume suara mereka, meski masih berbisik-bisik.  

Di akhir pelajaran kami mengumumkan jumlah point ‘senyum’ yang masing-masing kelompok dapatkan. Tiba-tiba saja, dipelopori oleh salah seorang siswa berteriak ‘tidak adil!”, hampir semua siswa meneriakkan hal serupa “tidak adil!” “tidak adil”. Saya kebingungan, apanya yang tidak adil ? Ternyata teriakan mereka merupakan wujud protes terhadap salah satu kelompok yang ‘senyum’nya dikurangi karena terlalu ribut dan meninggalkan tempat duduk. Ada juga kelompok yang point ‘senyum’-nya ditambah karena berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, artinya kelompok yang menjawab itu menyimak cerita dengan baik. Meski sudah memberikan penjelasan kepada mereka, tetap saja, teriakan “tidak adil!” masih terdengar. Saya meneguk air minum yang sebelumnya saya beli dikantin sekolah, mengembalikan sisa-sisa suara yang rasanya sudah mau habis.

Banyak catatan penting hari ini. Kami masih perlu belajar dan melakukan evaluasi mengenai kegiatan NBS yang akan memasuki pertemuan kelima. Yang pasti, semangat kami semakin membara. Saya sendiri percaya, kami akan menaklukkan kelas ini, meski dengan ruangan yang sempit dan jumlah siswa yang hampir mencapai 50 siswa. Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai!

berfoto sebelum pulang

Nulis Bareng Sobatku (NBS)





Nulis Bareng Sobatku atau biasa disingkat NBS adalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh LemINA, sebuah lembaga organisasi non profit yang bergerak di bidang peningkatan kualitas hidup ibu dan anak. Relawan yang tergabung di Lemina disebut Sobat Lemina.

Kegiatan NBS  pertama kali diadakan di tempat pembuangan akhir sampah di Antang, salah satu daerah di makassar. Kegiatan di tempat ini berlangsung selama beberapa bulan yang melibatkan sobat lemina dan penyala makassar.

Setelah program di TPA antang selesai, NBS dilanjutkan di dua sekolah yaitu SD 4 sungguminasa dan SD Rappocini. Terpilihnya dua tempat ini dengan beberapa pertimbangan, diantaranya karena sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah tempat pelaksanaan kelas insporasi Gowa dan Makassar 2014.

Target waktu pelaksanaan NBS adalah satu semester atau sekitaran 12 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan 2 kali dalam sebulan. Setiap siswa akan mendapatkan buku harian yang akan mereka bawa pulang dan wajib diisi.

Tujuan utama dari NBS yaitu mendampingi adik-adik SD menulis yang baik dan benar serta memotivasi mereka untuk menulis. Salah satu jenis kesalahan yang marak dijumpai pada tulisan anak-anak Makassar adalah ‘okkot’.

Sekarang NBS sedang berlangsung di dua sekolah di Gowa dan Makassar. Untuk kabupaten Gowa yang berbatasan dengan kkota Makassar, NBS masih dilanjutkan di sekolah yang sama, yaitu SDN Sungguminasa 4. Untuk wilayah Makassar yaitu SD Paccinongan.

Minggu, 26 Oktober 2014

Muhasabah


Menjadi tua itu mudah dan tak perlu ilmu, tetapi menjadi pribadi yang matang dan dewasa sangat tidak mudah.wajib memiliki kegigihan dan terus mencari ilmu dan berjuang mengamalkannya dengan tulus, agar iman/keyakinan kian kokoh, hati kian bening, akhlaq kian mulia, hidup semakin bermanfaat.

Siapapun yang mengenal dan yakin bahwa segala-galanya hanya milik dan titipan Allah semata, niscaya tidak akan kagum kepada yang sekedar dititipi sesaat.

(Abdullah Gymnastiar)

Saya dan Nenek


Nenek adalah salah satu orang paling kusayang di dunia. wajahnya yang teduh dan senyumnya yang selalu membahagiaan itu tidak akan pernah kulupa. Saat sadar  kalau dia sudah tak ada di dunia, rasanya seperti bernafas dan tidak ada udara yang masuk ke paru-paru. Kehilangan memang selalu menyesakkan. iya, untuk orang-orang yang tak ikhlas. Mungkin saya salah satunya. 

Meski saya sadar bahwa kematian adalah keniscayaan, mengingat kembali kebaikan nenek bisa tiba-tiba membuat mata saya berair. Saya masih ingat persis setiap kali kerumahnya mengantarkan adik sepupuku pulang dari taman kanak-kanak, nenek selalu menyiapkan kue. "tidak usah nek, nanti saya buat sendiri" jawaban itu selalu kuberikan saat nenek menawariku untuk minum teh. Karena selalu melihatku terburu-buru pulang, nenek acapkali membungkus kue untuk kubawa kekampus. Sering juga ia kudapati ia sedang tertidur ditengah shalat dhuhanya sampai tak sempat saya pamit saat meninggalkan rumahnya. 

Tulisan ini saya buat saat kerinduan pada nenek begitu mendesak-desak. Curhat? iya, memang. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini dan masih mempunyai nenek, bisa lebih banyak berbakti padanya. Jangan pernah bosan mendengar cerita masa lalunya, atau sekedar meluangkan sedikit waktu untuk memijit punggungnya. Supaya suatu saat nanti, tak ada penyesalan untuk baktimu yang tak sempurna.

photo: nenek menggenggam tangan saya erat sesaat sebelum dipindahkan ke ICU.

Jumat, 10 Oktober 2014

10 Facts about me

lately. A lot of people trying to write what they call "20 facts about me". the content is so simple. just like its tittle, you just need to post 20 facts about yourself. Those can be your personality, your favourite food, or even stupid things you've ever done.

After a long consideration, finally I got 10 facts about my self. Here we go



1. I am the second sister of 5 siblings. my little brother used to call me 'kakak ke dua'
2. I do love chocholate so much. I am able to eat bars of chocolate in a second.
3. It is in the second grade of junior high school when the first time I wore Hijab.
4. I was so 'boy' in elementary school. and change drastically to be girl in junior and high school.
5. my school friend, called me 'ustadzah'. I would be angry and mad at my friends who did 'maksiat'. You know the kind of maksiat that students used to do in senior high school? 
6. I ever felt asleep in the classrom while the teacher was explaining the lesson. the whole class looked at me at the time. the feeling is just like, Arghhhhh... I wanted to be in planet mars :(
7. I don't like durian
8. I have a beatifull old sister. I often drive her because she does not know ho to drive motorcyce. most of my friend constantly saying that she is younger than I =_=
9. I love cooking even my sister keep telling me, "it is not yummy"
10. I love children and love being around them.




Selasa, 30 September 2014

Meng-Update rasa syukur

Terima kasih Kepada kehidupan yang telah banyak sekali memberikan pelajaran untuk saya. Seperti gadget, ternyata rasa syukur pun perlu di update. Caranya?.

Sebulan yang lalu tepatnya tanggal 23 juli 2014, saya, melalui komunitas sobat lemina mengadakan kegiatan di sekolah luar biasa pembina tingkat provinsi Sulawesi Selatan. Sekolah ini terletak dijalan Dg Tata. Jalan masuknya tak begitu terlihat. Ada papan nama besar di pinggir jalan menunjuk ke arah SLB ini, tapi nampaknya kalah gagah dibanding papan-papan reklame lainnya.

Pertama melakukan observasi ke sekolah ini, saya sudah sangat excited. Sekolahnya tampak sunyi, tak ada aktifitas disana. Rumput liar tumbuh dimana-mana. Is it a school? Ragu, saya bersama relawan bernama kak Ayu menyapa ibu-ibu yang terlihat sedang asyik ngobrol di lokasi sekolah. Dari penuturan ibu tersebut, kami mendapatkan iinformasi kalau ternyata sekolah baru memulai aktifitas beberapa hari setelah libur panjang. Pantas saja, kami tak menjumpai anak-anak disana. Seperti masa sekolah dulu, seingat saya, selalu ada penyakit I-Want-stay-home setelah liburan panjang.

Saya baru berhasil menemui kepala sekolah setelah sekian kali bolak balik sekolah. Ah, tak apa. Selalu ada ‘pemandangan’ indah yang saya temui Setiap kali mendatangi sekolah ini. Seperti Saat memarkir motor dan menunggu kedatangan teman relawan yang lain.

Iya, seperti saat itu. Seorang ibu-ibu berjalan tergesa-gesa ke arah motornya yang ternyata parkir persis didepanku. Dibelakangnya ada seorang anak SD gendut yang terlihat berjalan dengan acuh. Ia tampak sehat, dengan bola mata jernih yang penuh semangat. Kulitnya putih dengan perawakan yang menggemaskan. Kuperkirakan, sang ibu baru saja mendaftarkan anaknya sekolah.

Entah apa yang awalnya terjadi, ibu itu sudah tampak kesal dengan tingkah anal laki-laki gendut yang bersamanya. “jangan ko cerewet nah!” kata-kata itu yang kuingat keluar dari mulut sang ibu. selanjutnya diiringi kata-kata “tolo!” dan “bodoh”. Anak laki-laki tersebut juga tampak uring-uringan. Ia mengeluarkan kata-kata aneh yang tak bisa kutangkap dengan jelas. Tak mau diam, ia terus berteriak Sampai ia naik katas motor, tak mau kalah, sang ibu masih tak berhenti mengomelinya.

Sampai motor itu menjauh, ada butir-butir hangat yang tiba-tiba mendesak ingin keluar dari mataku. Perasaan sedih yang mendesak-desak. Saya menutup kaca helem, tak mau ketahuan menangis oleh beberapa orang tua dan murid yang lalu lalang. Serta merta bayangan saat saya kecil bermunculan. Memang saya tak dibonceng ke sekolah, karena lokasi sekolah yang persis dibelakang rumah. Tapi, saya masih bisa ingat setiap kali mencium tangan ibu sebelum ke sekolah. Kemudian Berceloteh tentang PR matematika yang susah. Harusnya anak itu bisa merasakan hal yang sama.

Terlalu cepat kalau saya menarik kesimpulan kalau orang tua anak itu ‘jahat’ dan tak ber peri-ke-anak-an. Bisa jadi ia punya alasan khusus untuk mengatakan dan memperlakukan anaknya seperti itu. Atau bisa jadi, anak itu malah bukan anaknya. Saya mungkin hanya sok tahu. Tapi terlepas dari ke-sok-tahu-an saya. Saya tak pernah setuju dengan metode memarahi dan mengumpat anak kecil. Sama seperti betapa tak sukanya saya dimarahi atau di umpat.

Dear anak laki-laki yang tak saya tahu namanya itu. Semoga kita bertemu dilain waktu. Dan jadi apapun kamu kelak dek, tak perlu khawatir, karena Tuhan tak perna lepas pengawasan terhadap hambaNya. Pelajaran yang kamu berikan hari ini, akan saya ingat baik-baik. 

foto : salah satu relawan bernama k fani, yang sedang mengarahkan anak downsyndrome untuk mengikuti lomba.





Kamis, 18 September 2014

Pendakian Pertama

Mendaki gunung adalah hal yang tak akan pernah kulakukan seumur hidup. Apa yang sebenarnya dicari dari pendakian. Kamu bisa menikmati pemandangan tanpa harus mendaki gunung bukan? Menyusahkan dirimu dengan beban berat di punggung. Ditambah lagi dengan fasilitas buang hajat yang tak akan pernah kau dapati seeenak di rumah. Ya, semua itu adalah persepsi prematur yang muncul di otakku sebelum mendaki.

Tapi kalau tak pernah mencoba, saya tak akan pernah tahu rasanya mendaki. Ditambahlagi, perempuan tak punya banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal ‘kurang kerjaan’ seperti itu. Saya pun memikirkan, menimbang dan kemudian memutuskan untuk memenuhi ajakan teman untuk mendaki gunung. Meski harus memelas beberapa kali dan berusaha meyakinkan, akhirnya orang tua setuju.

Persiapan fisik sangat diperlukan sebelum memulai pendakian. Teman yang menjadi provokator

pendakian ini menyaranka untuk melakukan jogging ringan, keliling lapangan. Baru, setengah putaran nafas sudah terasa sangat berat. Sepertinya ini tak akan mudah.

- Persiapan

Mendaki tanpa persiapan yang matang sama dengan bunuh diri. Ada banyak hal yang bisa terjadi saat mendaki. Dan setiap pendaki harus siap dengan semua kemungkinan terburuk, seperti sakit, nyasar, kehabisan makanan dan sebagainya.

Sebelum memulai pendakian, sangat penting untuk mengetahui lokasi dan medan yang akan ditempuh. Kalaupun tak tahu, pastikan dalam rombongan ada yang berpengalaman dengan pendakian. Selanjutnya, cek semua peralatan yang akan dibawa mendaki. Pastikan tak ada anggota rombongan yang kekurangan peralatan. Saling bantu melengkapi peralatan serta belanja bahan makanan akan menambah keakraban diantara sesama rombongan. Hal yang tak kalah penting adalah, jangan lupa untuk menginfokan kepergian kalian mendaki kepada keluarga dan atau teman. Pastikan untuk mendapatkan ijin untuk mendaki dari orang tua. Untuk jaga-jaga, titiplah no telpon yang bisa dihubungi oleh mereka.

- Pendakian Sebelum memulai perjalanan, sangat disarankan untuk berdoa dan meminta keselamatan kepada yang Maha kuasa.

Saat memulai pendakian, jangan terlalu memorsir tenaga. Melangkahlah dengan biasa dan tidak terburu-buru. Nikmati perjalanan dan pemandangannya.

Saat istirahat, posisis kaki jangan dilipat agar peredaran darah lancar dan anda tak mudah lelah. Sebaiknya ta beristirahat terlalu lama. Semakin lama beristirahat, semakin berat rasanya kaki melangkah.

- Kembali dari pendakian Kembali dengan selamat dari pendakian setelah menempuh medan yang menurutku sangat berat, merupakan suatu kesyukuran yang luar biasa. Eits, tapi jangan langsung bubar dulu. Ritual selanjutnya setelah mendaki adalah mencuci dan membersihkan semua peralatan seperti tenda, Sleeping Bag, ransel, peralatan makan dll. Selamat mendaki. Akan selau ada pelajaran terselip untukmu dari alam.

Sang Provokator

Entah karena takdir atau apa, saya dipertemukan dengan kawan yang satu ini. Matanya yang sipit dan senyum yang sering tersungging dari wajahnya membuat ia kelihatannya gampang bergaul dan  supel. Ia adalah representative orang indonesia ‘banget’.

Saya masih ingat persis saat menjadi leader di small discussion. Dia memperkenalkan diri sebagai mahasaiswa kelautan di salah satu universitas negeri ternama Makassar.

Awalnya kupikir dia adalah orang yang pendiam, tapi saat sudah kenal ternyata dia senang sekali bercerita. Pengalamannya yang segudang dengan riwayat travelling yang banyak membuatnya tak sungkan berbagi. Yang paling menarik adalah pengalamannya saat diluar negeri. Well, mungkin untuk beberapa orang, kedengarannya ia ‘songong’ dan ‘bacrit’. Tapi saya sama sekali tak menemukan kesombongan dibalik cerita-ceritanya.

Saya masih ingat betul saat dia menawarkan diri merubah tampilan blog BPEC. Saya yang sotoy juga ikut menawarkan blogku untuk dipermak. Dan hasilnya, tadaaaa! Blog ini berubah jadi cantik. Setelah sebelumnya penuh dengan sarang laba-laba. Tak berhenti di situ, ia juga menawarkan blog ini untuk di rubah menjadi blog berbayar. What a kind boy!

Beberapa lama setelah merubah blog, dia mengajak kami, pengurus BPEC untuk mendaki gunung. Hal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh gadis 'rumahan' seperti saya. Pendakian yang mengajarkan banyak hal tentang alam dan kehidupan. Kedengarannya agak 'lebay', but that's the truth. Cobalah ;)

Seperti kata pepatah, tak ada perjumpaan tanpa perpisahan. Saya tahu, suatu saat nanti dia akan meninggalkan organisasi yang kami geluti bersama dan melanjutkan studi keluar negeri. Daripada memikirkan hal tersebut, saya lebih memilih mengingat-ingat kebaikannya, serta pesan kecil yang dia selipkan diantara percakapan kami tempo hari.

Terima kasih banyak kawan. Tetaplah jadi laki-laki baik, dan terus memperbaiki diri. Bukan Cuma dimata manusia tapi juga di mataNya.

Ps: pada akhirnya, kita memang berpisah. Bukan karena ia keluar negeri, tapi karena urusan kerja. Sampai ketemu lagi kawan, di masa yang masih menjadi rahasia Tuhan

Sabtu, 10 Mei 2014

Ada Anak Panah di Ruang Kelas Ini


Weekend seru bareng adik-adik dari SD cilallang hari ini sungguh berkesan.  Kegiatan mingguan ini merupakan program sobat lemina yaitu #MenulisBarengSobatku. Mengajar  menulis, menggunakan tanda baca dan menghilangkan okkot.  Bukan Cuma mereka yang belajar, kamipun belajar. Belajar bersabar menghadapi mereka dan juga belajar bersyukur.

Lihat saja tulisan salah satu siswa berikut.
“saya suka baju batik dengan celana botol dan tapi woles. Setiap hari minggu saya berkumpul di posko jam 07.00. saya memakai baju batik dan celana botol. Saya suka sekali baju batik dan celana botol. Setiap malam saya begadan. Kalau saya pulang jam 12.00 saya selalu terlambat pulang dan juga selalu dipukul dan saya selalu bermain basket”

Well, overall saya suka dengan kejujuran anak ini. ah bukankah masa anak-anak  menyenangkan? kau bisa berkelahi dengan temanmu tapi berbaikan dengannya beberapa menit kemudian. Dewasa, kita banyak bermain dengan ego, dan sulit sekali berbaikan. Back to the boy I told you about, dia salah satu siswa aktif dikelas. Rajin sekali berteriak dan mengacungkan jarinya saat ingin bertanya. Ia juga rajin protes saat tak diperhatikan dan tak pernah malu saat mendapat giliran maju ke depan kelas.

Tulisannya tak ayal membuatku kepo. Anak SD, pulang jam 12 malam? That’s not normal. Saat ditanya, teman-temannya yang lain berteriak dan berucap “biasaji itu kak, biasa sampe jam 2 malam lagi”. Awalnya sempat tak percaya, berpikir kalau mereka hanya membual. Yang paling mengerikan saat salah satu dari mereka menunjukkan anak panah yang terbuat dari paku, ujungnya pipih dan bergerigi. Ternyata beberapa dari mereka biasa menghabiskan malam dengan membuat anak panah. Saat ditanya untuk apa, mereka menjawab dengan polos, “untuk berperang kak”. Rata-rata mereka memang bertempat tinggal di daerah yang sering “perang”. Mungkin ini yang membuat mereka merasa harus membekali diri dengan kemampuan seperti itu. Tapi…. Saya menatap anak panah itu, merinding. Apa harus seperti ini? mewariskan kekerasan pada anak-anak. Orang dewasa di kota ini gampang sekali berkelahi dengan alasan siri’. Kalu sudah seperti ini, lantas siapa yang harus disalahkan?


Semoga saya belajar, bahwa pendidikan karakter pada anak-anak perlu dibentuk sejak dini. Lingkungan, sekolah dan keluarga harus bersinergi. Bukannya saling menyalahkan. Lihat saja salah satu kasus kematian anak SD yang dikeroyok oleh temannya. Saya sampai menangis menonton berita tersebut. Menatap dari layar tv foto anak laki-laki gendut yang jadi korban.

Semoga  saat saya dan kita semua, jika  kelak diamanahkan menjadi  orang tua, kita tidak hanya menjadi orang yang tua.

Sabtu, 12 April 2014

Dongeng untuk yang tak bahagia

Bahagia itu sederhana, saya sering mendapati kalimat itu dimedia sosial, entah siapa yang memulainya. Tadinya  saya perpikir kalimat itu tidak sepenuhnya benar. Siapa bilang bahagia itu sederhana? Tersenyum di tengah- tengah tugas yang menumpuk misalnya, atau deadline laporan yang mengejar, atau isi dompet yang mulai mengering padahal kalender masih menunjukkan angka belasan.  apa masih bisa bahagia ditengah hal seperti itu. Bahagia yang sederhana itu, tidak berlangsung lama, tidak kekal, sama dengan kesederhanaannya. Tapi hari ini, lagi, Tuhan menunjukkan kesederhanaan kebahagiaan itu.

tergesa-gesa saya melangkah masuk ke sekolah, setelah sebelumnya memarkir motor. Ah, saya terlambat. Motorku baru saja menjalani pmeriksaan di ‘rumah sakit’. Takut dia ngambek dan kenapa kenapa.  Sayangnya ada banyak pasien disana.

Ruang kelas ternyata sudah ramai dengan kakak-kakak relawan ‘menulis bareng sobatku’. Mereka berasal dari berbagai profesi, ada mahasiswa aktif, ada mahasiswa yang lagi nyusun skripsi, ada juga mantan mahasiswa. Mereka semua dengan semangat mengajari adik-adik. Mendonasikan 2 jam mereka. Sederhana memang, bukan dengan menyumbang puluhan juta atau memperbaiki gedung sekolah mereka. Apa yang dilakukan Relawan-relawan ini adalah memupuk benih yang hasilnya tak akan dilihat sekejap.
 Saat memasuki ruang kelas, beberapa anak menyapa dan menyebutkan namaku. Senang sekali mengetahui kalau mereka masih mengingatku. Berharap mereka bukan mengingatku sebagai  kakak yang menyanyi dengan suara cempreng.  Semoga =_=

Satu hal yang paling kusuka saat bertemu dengan anak-anak adalah saat mereka meraih tanganmu dan menciumnya dengan khidmat. Dan hal itu terjadi lagi hari ini. setelah pelajaran yang diberikan usai, saya memilih duduk diluar kelas. Tidak disangka, seorang gadis kecil menghampiriku dan meraih tanganku untuk di-salim, diikuti beberapa temannya.  Saya menatap mereka dengan tersenyum sambil mengusap kepala mereka. Diam-diam mendoakan dalam hati untuk masa depan mereka.

Selamat berbahagia. Tak usah dicari, ia terkadang datang dengan sendirinya, dalam kesederhanaan.

Jumat, 11 April 2014

Makassar memang OKKOT



Selain terkenal kasar, orang-orang Makassar juga dikenal dengan “Okkot”  nya. Itu bukan nama tempat wisata atau kuliner Makassar. Okkot adalah……. Hm… err…… ini agak susah didefenisikan. Well, let me put in this way. Saat berbahasa Indonesia, kita sering dipengaruhi oleh bahasa daerah, seperti dialek yang melingkupi intonasi dan stressing saat pengucapan kata tertentu. Orang-orang jawa saat berbahasa Indonesia ataupun berbahasa daerah disebut meddo’ saat mereka mengucapkan kata tertentu disertai letupan pada hurup konsonan. Hal ini menjadi cirri khas mereka. Nah, kalau orang Makassar, okkot adalah kecendrungan untuk menukar huruf- N dengan- NG pada akhir kata ataupun sebaliknya. Contohnya, saat mengucapkan kata ‘makan’, maka yang terdengar adalah ‘makang’. Bilang menjadi bilan, ampun menjadi ampung.

Jadi rumus okkot adalah sebagai berikut : -N --->NG dan –NG--->N  dan –M--->disamarkan/-NG

Selamat mencoba :D