Nama yang aneh, itu yang Pertama kali terpikirkan saat
mendengar kata LemINA. bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang hebat
di LemINA. LemINA adalah singkatan dari Lembaga Mitra Ibu dan Anak. Lembaga ini
diinisiasi pada tahun 2008 dan menjadi lembaga resmi pada tahun 2010.
LemINA mempunyai program
mengajari anak–anak menulis yang dikemas dalam kegiatan bernama “Nulis Bareng Sobat”. Kegiatan keren ini sebelumnya pernah diadakan di TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) Tamangapa Antang, Makassar.
Tahun 2014, kegiatan dialihkan ke daerah pusat kota Makassar dan Sungguminasa.
‘Nulis Bareng Sobat’ dilaksanakan di sekolah dasar. Dengan pertimbangan
usia dan kemampuan literasi, kelas 4 menjadi target kegiatan ini, dengan durasi
2 jam setiap 2 minggu. tujuan utamanya, agar anak-anak bisa menulis dengan baik
dan benar, menghindari okkot dalam penulisan, serta membudayakan menulis.
Sebelum melaksanakan kegiatan, tentunya dibutuhkan koordinasi
dengan pihak sekolah dan guru kelas. Untuk itu, Hari ini saya mengunjungi sekolah yang akan menjadi lokasi kegiatan ‘menulis
bareng sobatku’, SDI bertingkat Cilallang. Saya ditemani dua orang teman, chaca
dan kak Icha. Dua orang ini mempunyai backround pendidikan di bidang kesehatan, tapi mau meluangkan waktu untuk
menjadi relawan di kegiatan ‘menulis bareng sobatku’.
Kami datang dengan harapan bisa bertemu dengan Guru kelas
bersangkutan. Sayangnya, guru kelas 4 tak ada ditempat. Sebagai gantinya, kami
bertemu seorang ibu guru, yang ternyata guru kelas 3 dan Ibu kandung dari guru kelas 4.
Profesi memang cendrung untuk diwariskan. Ibu guru itu menyambut kami dengan ramah. Beliu
bercerita banyak, termasuk betapa menyenangkannya menjadi seorang guru. Tak lama,
ia mempersilahkan kami masuk ke kelas.
Anak-anak sangat mudah teralihkan perhatiannya. Untuk itu,
dibutuhkan stimulan untuk membuat mereka bisa fokus kembali. Salah satunya
dengan membuat yel-yel. Alternatif lain
adalah dengan membuat kesepakatan dengan siswa. Misalnya dengan Mengucapkan HAI
kemudian siswa menjawab HALO, begitupun sebaliknya.
Karena memang tak ada persiapan untuk masuk kelas, setelah
memperkenalkan diri dan ber-HAI HALO, saya, k icha dan chacha saling tatap tak
tahu harus memberikan materi apa. Guru kelas yang tadi juga tidak terlihat. “ajarin
Bahasa Inggris aja ifah, kan calon guru bahasa Inggris” k Icha meyakinkan.
Saat mengajar, hal pertama
yang harus dilakukan adalah membuat siswa tertarik. Itu yang kupelajari
dibangku perkuliahan. Sekarang saatnya mempraktekkannya. Setelah berpikir lama
akhirnya saya memutuskan mengajari mereka lagu bahasa inggris yang diadopsi
dari bahasa Indonesia. Saya tak tahu judulnya, tapi ingat liriknya.
Jika kau suka hati tepuk tangan 2x
Jika kau suka hati mari kita lakukan, jika kau suka hati
tepuk tangan.
If happy and you know it clap your hands 2x
If you happy and you know, and you really want to know, if
you happy and you know it clap your hands.
That's not bad. anak-anak terlihat menyukai lagu itu. Sebelumnya, saya mengajak mereka untuk senam. Bukan fisik,
tapi otak. Memberikan instruksi kepada mereka untuk mengacungkan jempol dan
kelingking secara bergantian. Senam otak ini sukses membuat mereka memfokuskan
perhatian
kedepan kelas.
sumber gambar : google
setelah hampir satu jam di dalam kelas, kami pamit dan meninggalkan sekolah.
Hari ini luar biasa. Seperti melakukan perjalan waktu ke 13
tahun silam saat saya masih anak sekolah dengan seragam merah putih. Sampai jumpa kembali dek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar